NASIONALXPOS.CO.ID, PALEMBANG – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang, menggelar Focus Group Discusion (FGD), dengan mengangkat tema “Pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme dan terorisme di wilayah Kota Palembang”, di Aula Cendawasih Polrestabes Palembang, Kamis (7/10/2021).
Hadir pada kegiatan tersebut, Tim Divhumas Polri dipimpin Kabag Penum Div Humas Mabes Polri Kombes Pol Dr Ahmad Ramadhan dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra yang diwakili oleh kasat Sabhara Polrestabes Palembang AKBP Erwin Irawan, Kasat Intel Polrestabes Paembang Kompol M Hadi Wijaya dan Kasi Humas Polrestabes Palembang Kompol Abudani, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan mantan Napiter tahun 2028 Abdurahman Ta’ib.
Dalam sambutanny, Kombes Pol Dr Ahmad Ramadhan, menyampaikan terima kasihnya kepada para undangan dan menjelaskan tujuan kegiatan untuk meningkatkan pantauan serta kerjasama seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kota Palembang.
“Persoalan teroris bukan hanya tugas dari Kepolisian tapi juga tanggung jawab kita bersama dari pemerintah dan seluruh warga untuk mendengar dan mencari informasi,” ujarnya.
Lanjutnya, awasi putra putri dalam menggunakan sosial media agar tidak sampai ikut menyebarkan berita yang belum terbukti kebenarannya (Hoax). Teroris tidak memandang agama dan teroris melakukan aktifitasnya untuk kepentingan kelompok untuk menyebakan teror.
“Forum ini penting untuk diikuti guna menambah pemahaman tentang pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme,” katanya.
Kemudian, Ustadz Makmun Rasyid selaku narasumber menyampaikan, bahwa virus radikalisme berwujud dalam bentuk mindset dan pola pikir. Orang yang terpengaruh paham radikal merasa tidak bersalah dan berpaham yang diamalkan tersebut adalah yang paling benar, serta tidak menerima masukan dari orang lain baik dari ajaran agama maupun pemikiran.
“Ada 2 pilar dalam pencegahan radikalisme dan terorisme, yakni, pencegahan dan kemitraan. Aspek ini, bisa dilakukan siapapun tidak harus BNPT dan Polri, namun membutuhkan kolaborasi di dalam menjaga keutuhan NKRI. TNI Polri tidak bisa mempertahankan NKRI tanpa kolaborasi antara seluruh elemen bangsa,” terangnya.
Sementara itu, mantan Napiter Abdurahman Ta’ib, mengingatkan dan mengajak masyarakat Kota Palembang agar tidak bergabung dengan teroris.
“Saya mengingatkan agar jangan sampai kita terpengaruh terorisme. Teroris bukan Islam dan Islam bukanlah teroris. Mari bersama memerangi terorisme dan paham radikal yang dapat merusak kehidupan serta keutuhan bangsa kita ini. Mari kita jaga keutuhan NKRI,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Abdurahman menceritakan pengalamannya saat memasuki dunia terorisme dan cara penyebaran paham radikal untuk sebagai acuan, agar dapat mencegah makin menyebarnya paham radikal. (Siti Rohmah)