NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG SELATAN- PPKM Level 4 dilanjutkan. Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan bahwa daerahnya sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 27 Tahun 2021, Tangsel merupakan salah satu daerah dengan level 4. Sehingga Tangsel menerapkan PPKM level 4 yang akan berlangsung hingga 9 Agustus mendatang. Hal tersebut diungkapkan Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Selasa (3/8/2021).
Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan bahwa dengan Surat Intsruksi tesebut pihaknya akan terus melanjutkan penerapan PPKM level 4. Sebagaimana sebelumnya diberlakukan. Sehingga saat ini pihaknya menerbitkan Surat Edaran Nomor 443/2686/Huk sebagai ketentuan bahwa PPKM level 4 dilanjutkan hingga 9 Agustus mendatang.
”Untuk ketentuannya masih sama,” ujar Benyamin yang menambahkan bahwa ketentuan yang sebelumnya diberlakukan, mengenai aktivitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari bisa dilakukan oleh masyarakat dengan waktu yang sudah ditentukan.
Dia membahkan ketentuan level empat sendiri diukur dari positif ratenya masih diatas lima persen sehingga pemerintah harus berupaya menekan angka positif rate ini agar bisa berada dibawah angka lima persen. Sementara ketersediaan ranjang pasien isolasi saat ini sudah menurun signifikan. Dimana, sebelumnya ranjang pasien terisi hingga 98 persen, hari ini menurun hingga 60 persen.
”Tapi angka itu akan terus kita tekan, agar lebih ideal. Paling tidak 50 persen, agar masyarakat tidak kesulitan mencari tempat isolasi terutama jika pasien mengalami gejala berat,” ujar Benyamin.
Saat ini pemerintah terus berupaya agar level PPKM di Kota Tangerang Selatan bisa turun. Dan akan ada kelonggaran yang diberlakukan. Sehingga kegiatan baik perekonomian, sosial dan lainnya bisa kembali secara perlahan.
Selain itu, saat ini pemerintah juga tengah berupaya agar Kota Tangsel bisa mencapai herd immunity yang ideal. Dimana saat ini proses vaksinasi dilakukan dibeberapa titik dengan berbagai macam kalangan penerima vaksin.
Sebelumnya vaksinasi dilakukan kepada orang tua dengan usia diatas 50 tahun serta siswa sebagai syarat pembelajaran tatap muka. Pun dengan masyarakat yang memiliki pekerjaan di bidang pelayanan. Dengan begitu target herd immunity bisa dicapai secepatnya.
Penulis: M.Andika Putra