Opini

Membina Ukhuwah Membangun Soliditas Keragaman

1225
×

Membina Ukhuwah Membangun Soliditas Keragaman

Sebarkan artikel ini

Oleh: Andi Irawan

Ketua Bawaslu Kab. Tangerang

Pemahaman kaum awam tentang apa itu ukhuwah dan apa itu soliditas. Pemahaman suatu situasi kondisi tidak dapat serta merta dinalar dengan hanya mendengar dongeng satu asumsi regulasi, atau sekedar curhatan psikologi seseorang. Butuh upaya besar dan kuat yang melibatkan segala potensi, dan konfirmasi. Ukhuwah dalam bingkai kesamaan visi, misi, dan tujuan suatu kaum maupun entitas dalam masyarakat luas atau komunitas tertentu, memberikan pengertian secara terminologi praktis sesuai sudut pandang serta norma kohesivitas prinsip dasar yang dimilikinya.

Secara bahasa ukhuwah artinya : persaudaraan: perlu ditingkatkan rasa  di antara sesama anggota masyarakat, dikutip dari https://kbbi.web.id/ukhuwah.html. Kemudian Arti soliditas :keadaan (sifat) solid (kukuh, berbobot, dan sebagainya), dikutip dari https://kbbi.web.id/soliditas.html. Sedangkan arti keragaman: beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal ragam; perihal jenis, dikutip dari https://kbbi.kata.web.id/keragaman/. Dari beberapa pengertian istilah tersebut, penulis mengambil satu terminologi profetik dalam Perspektif Kenabian, bahwa ukhuwah diwujudkan melalui kepedulian antar sesama, pesan Nabi Muhammad dalam beberapa hadis menjelaskan: Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya”. (H.R. Muslim no. 2699), Ibnu Umar RA mengungkapkan Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “siapa yang membantu hajat suadaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya di dalam segala hajatnya”. (H.R. Bukhori no. 6951 dan Muslim no. 2580), dikutip https://rumaysho.com/7369-membuat orang lain-bahagia.html. Adapun soliditas menurut perspektif implementasi ukhuwah (Rasa Persaudaraan), maka terminologi soliditas adalah sebagai hasil aktualisasi hubungan sosial kesamaan emosional yang erat produktif dan konstruktif. Memaknai konsep ukhuwah dan soliditas penulis merujuk pada pesan Alqur’an QS. Al Hujarat ayat 13 menegaskan: “Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempauan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesunggunya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha teliti. Melalui berbagai kajian analisa kajian yang diperoleh secara umum, Dapat penulis petakan Kebangunan ukhuwah dalam bingkai struktur sosial-emosional dapat dikatagorisasi menjadi ukhuwah Aqidah (Keimanan Ber-Agama), ukhuwah Insaniah ( Kemanusiaan), Ukhuwah Wathaniyah (Kebangsaan). Ukhuwah Fi’liyah (Perbuatan/ Pekerjaan/Tugas).

BACA JUGA :  Merasa Dicatut, Warga Brontokusuman Desak Bawaslu Berikan Tindakan Tegas

Terminologi praktis mengenai prinsip rasa persaudaraan dan kokohnya kesatuan dari berkumpulnya berbagai jenis latar belakang perbedaan cultur, sosial-emosional, mengisyaratkan tentang kedalaman serta totalitas upaya agar proses terwujudnya soliditas dapat terbentuk. Harga proses terbentuknya nilai soliditas suatu situasi kondisi yang menggambarkan katagori, golongan dan ikatan (Iman, Kemanusiaan, bangsa/suku, profesi pekerjaan), mensyaratkan elemen mendasar kesamaan persepsi, atas visi, misi dan tujuan tertentu yang hendak dicapai secara berjamaah ( Keterlibatan masif). Akhirnya Penulis mengambil kesimpulan bahwa tidak akan ada keadaan yg kukuh ( Solid) dalam sebuah situasi kondisi keragaman apapun dan siapapun, tanpa melalui proses menyatunya kehendak yang sama atas rasa saling menguatkan, menjaga kehormatan menyayangi, menghargai, mengerti seperti halnya rasa persaudaraan ( ukhuwah). Ada peribahasa legendaris, Tak kenal maka tak sayang, masih dirasakan kering makna bila hanya dipahami sebatas kenal tanpa diiringi rasa keterkaitan, keterlibatan secara total terbina dengan tulus dalam hubungan komunikasi yang mengikat kuat. Kerelaan berkorban, ketulusan untuk merawat serta silaturahim menjaga keutuhan kehendak dari prinsip dan nilai kebersamaan kemanusiaan universal inilah penulis merumuskan membina ukhuwah akan menjadi pondasi soliditas untuk saling berbagi kekuatan motivasi dan menolong segala realita keragaman yang dimiliki secara natural cultur sosial emosional. Mengutip sedikit pandangan dari kanda Abas dan kanda Ocit, dalam suatu diskusi ringan kebersamaan, bahwa untuk memetakan keajegan ( soliditas) perlu disamakan rasa atas visi, misi, dan tujuan suatu kumpulan/ komunitas/ organisasi/profesi. Maka solusi Deviasi Postif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif dan memperkaya wawasan seseorang. akan menjadi jalan keluar menemukan kelebihan dan kekurangan diantara sesama untuk saling mengisi, menguatkan dan membesarkan.

BACA JUGA :  H Zulkarnain Dapat Dukungan Ormas, Maju Bakal Calon Bupati Kabupaten Tangerang

Wallahu A’lam Bishawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *