“Saya ingatkan kepada para jamaah agar fokus pada kesiapan mental dan fisik. Tidak ada pengeluaran lain yang perlu dikhawatirkan, kecuali untuk belanja oleh-oleh,” tutupnya.
Karyo, salah satu jamaah dari Desa Ngumbul, mengungkapkan perasaannya saat mengenakan kain ihram.
“Rasanya sangat mengharukan, terutama saat praktek tawaf. Saya tidak sabar untuk segera ke Tanah Suci,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme para jamaah yang mengikuti setiap proses manasik, dari praktek pemakaian kain ihram hingga tawaf mengelilingi miniatur Ka’bah yang disediakan di WBB. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang persiapan fisik, tetapi juga spiritual bagi setiap jamaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.
(Riyan).